![]() |
Perbedaan SSD, NVMe, dan HDD |
Apa Itu HDD?
Hard Disk
Drive (HDD) adalah
teknologi penyimpanan data tertua di antara ketiganya. Ia bekerja dengan sistem
mekanik—piringan magnetik yang berputar dan lengan pembaca yang membaca/menulis
data.
Kelebihan HDD:
- Harga
lebih murah per GB
- Kapasitas besar hingga 10TB atau
lebih
- Cocok untuk penyimpanan data jangka
panjang
Kekurangan HDD:
- Rentan
terhadap guncangan fisik
- Kecepatan
baca/tulis lambat
- Suara berisik dan panas lebih tinggi
Jika Anda sering
membawa laptop ke mana-mana, HDD berisiko rusak karena benturan. Bila itu
terjadi, pelajari data recovery di sini untuk memahami bagaimana
menyelamatkan data dari HDD yang rusak.
Apa Itu SSD?
Solid State
Drive (SSD) adalah
teknologi penyimpanan tanpa komponen bergerak. Data disimpan di chip
flash memory, sehingga proses baca/tulis menjadi jauh lebih cepat dibanding
HDD.
Kelebihan SSD:
- Kecepatan baca/tulis jauh lebih
tinggi
- Tahan guncangan karena tanpa komponen
mekanis
- Konsumsi daya rendah dan suhu kerja
lebih dingin
Kekurangan SSD:
- Umur pakai terbatas (tergantung
siklus tulis)
- Harga
per GB lebih mahal dibanding HDD
- Sulit memulihkan data jika rusak
total secara elektronik
Meskipun SSD
lebih tahan banting daripada HDD, bila terjadi kerusakan chip, data bisa sulit
diakses. Dalam situasi seperti ini, baca proses recovery data di sini
untuk memahami pendekatan yang digunakan oleh teknisi profesional dalam
memulihkan data SSD.
Apa Itu NVMe?
NVMe (Non-Volatile Memory Express) adalah protokol
penyimpanan terbaru yang dirancang untuk SSD generasi baru. NVMe menggunakan
jalur PCIe alih-alih SATA, sehingga kecepatan transfer datanya
bisa berkali-kali lipat lebih cepat dari SSD biasa.
Kelebihan NVMe:
- Performa
baca/tulis ekstrem (hingga 5.000 MB/s atau lebih)
- Ideal
untuk pekerjaan berat: editing video, database, rendering
- Respons
lebih cepat saat booting dan membuka aplikasi
Kekurangan NVMe:
- Lebih mahal dari SSD SATA dan HDD
- Umur tulis tetap terbatas meskipun
lebih cepat
- Tidak
semua motherboard mendukung NVMe
Namun, kecepatan
tinggi tidak selalu berarti lebih aman. Jika sistem crash atau listrik padam
saat proses menulis data, risiko korupsi data tetap ada. Karena itu, pelajari
data recovery di sini agar Anda bisa tahu bagaimana penanganan terbaik saat
NVMe bermasalah.
Mana yang Paling Aman untuk Data Anda?
Jika berbicara
soal keamanan data, maka kita perlu melihat dari beberapa aspek:
- Tahan terhadap kerusakan fisik:
SSD dan NVMe unggul karena tidak memiliki komponen bergerak, tidak mudah rusak saat terguncang atau jatuh. - Umur pemakaian dan keausan:
HDD unggul dalam hal jumlah penulisan ulang, sementara SSD dan NVMe memiliki batas siklus tulis. Namun, teknologi baru seperti wear leveling membuat SSD dan NVMe tetap bisa bertahan lama jika digunakan dengan benar. - Kemudahan
pemulihan data:
HDD masih menjadi yang paling mudah untuk proses recovery data. Jika rusak, teknisi dapat membuka drive di clean room untuk mengambil data dari piringan magnetik. Sebaliknya, jika SSD atau NVMe rusak akibat masalah listrik atau kerusakan chip, proses recovery bisa jauh lebih kompleks dan membutuhkan alat khusus.
Kesimpulan
Mana yang
lebih aman untuk data Anda? Jawabannya tergantung pada kebutuhan Anda.
- Untuk keamanan fisik & kecepatan: pilih SSD atau NVMe
- Untuk
data yang disimpan jangka panjang: HDD masih relevan
- Untuk performa maksimal dengan risiko
tinggi: pilih NVMe,
tetapi pastikan ada backup rutin
Yang paling
penting adalah memiliki kebiasaan backup secara rutin, menggunakan UPS
untuk mencegah pemadaman listrik, serta menghindari guncangan fisik pada
perangkat.
Jika Anda sudah
mengalami kerusakan dan kehilangan data, tidak perlu panik. Percayakan kepada
profesional yang telah menangani ribuan kasus pemulihan data. Di Jayakom, kami
siap membantu Anda mengembalikan data dari media penyimpanan jenis apa pun.